Ilustrasi bom (Foto: Agung/okezone)
KENDARI- Warga Kota Kendari digegerkan dengan penemuan sebuah bom yang diduga memiliki daya ledak tinggi atau high expolsive oleh seorang warga di Lorong Dolog Kelurahan Mandonga, Kendari, Sultra.Kendati bom ini dinyatakan masih aktif oleh tim Gegana Polda Sultra, namun hingga saat ini bom tersebut belum bisa dievakuasi karena lokasinya yang cukup sulit.
Pasalnya bom tersebut berada di gua yang berada di pemukiman padat penduduk. Untuk mencapai titik bom tersebut memang agak sulit, karena mulut gua yang cukup sempit.
Bom tersebut pertama kali ditemukan oleh Rumah usman, salah seorang warga Lorong Dolog Kelurahan Mandonga Kota Kendari. Saat itu dia bermimpi akan menemukan emas di dalam gua tersebut.
Seperti yang dinsitruksikan dalam mimpinya, Usman pun nekad menjebol pondasi yang awalanya menutupi mulut gua. Setelah masuk, ternyata yang ditemukan bukanlah emas, melainkan benda baja yang diduga kuat adalah bom. Penemuan tersebut langsung dilaporkan ke polisi.
Tim Gegana Polda Sulawesi Tenggara mencoba masuk ke dalam gua yang kondisinya gelap gulita untuk membuktikan hasil laporan Usman yang menemukan benda yang diduga kuat bom.
Dengan penerangan seadanya dan memeriksa bendayang dimaksud, benda tersebut dipastikan adalah sebuah bom curah peninggalan tentara jepang saat perang dunia kedua.
Hasil pemeriksaan, bom tersebut memiliki panjang 1,5 meter dengan diameter kurang lebih 80 sentimeter dan masih aktif. Pihak kepolisian sendiri kesulitan untuk mengevakuasi bom tersebut karena tak bisa dilakukan secara manual.
Selain beratnya diperkirakan lebih dari 100 kilogram, lokasi penemuan bom yang berada 10 meter di dalam gua juga cukup menyulitkan proses evakuasi.
Berdasarkan catatan sejarah, Kota Kendari dan sekitarnya sebelumnya adalah salah satu basis tentara Jepang saat negeri matahari tersebut menjajah Indonesia pada 1942-1945 silam.
Diduga, gua tempat ditemukannya bom tersebut adalah salah satu bunker tentara Jepang. Di dalam gua tersebut, juga ditemukan bekas-bekas rel untuk lori dan sisa-sisa rangka kendaraan militer yang biasa digunakan oleh tentara Jepang.
Untuk keamanan, polisi lalu melarang warga mendekati atau masuk ke gua tersebut. Warga dan pemilik rumah juga diminta untuk menutup kembali gua itu dengan beton.
(Ahmad Nizar/Global/kem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar